Kapan terakhir kali Anda pergi ke teater? Yang saya maksud bukan bioskop, yang penjualan tiketnya menyusut, tapi teater dengan panggung?
Mereka memang ada, nonton layarkaca21 online mereka sering dikunjungi oleh dua jenis penonton. Yang pertama adalah kaum tradisionalis, penikmat, orang-orang yang mengapresiasi teater sebagai bentuk seni yang unik. Orang-orang ini cenderung dari kelas menengah ke atas, usia paruh baya hingga lanjut usia, dan mungkin atau mungkin tidak membawa serta keluarganya, jika mereka memiliki keluarga. Orang-orang ini sering melihat produksi yang sama berulang kali, biasanya oleh perusahaan teater yang berbeda. Mereka mungkin adalah penggemar Shakespeare atau Frederico Garcia Lorca, dan biasanya pelanggan ini memiliki sejarah panjang pergi ke teater yang sering dimulai ketika orang tua mereka mengambil mereka sebagai anak-anak.
Jenis pelindung teater yang kedua adalah mereka yang tergabung dalam komunitas teater. Mereka adalah aktor dan sutradara dan penulis dan tangan panggung, serta keluarga dan teman mereka. Orang-orang ini sering mengambil jurusan teater di perguruan tinggi, dan mungkin atau mungkin tidak mencari nafkah di komunitas. Mereka muncul untuk pertunjukan saudara mereka, untuk saling mendukung dan untuk persahabatan serta untuk apresiasi atas seni itu sendiri.
Dengan pengecualian pertunjukan teater musikal spektakuler, yang secara konsisten menarik lebih banyak orang daripada teater non musik, ada pasar yang sangat kecil untuk produksi panggung. Uang apa yang bisa dihasilkan jarang cukup untuk menjadi kaya. Tapi esai ini bukan tentang teater langsung. Ini tentang film dan televisi. Layar. Secara khusus saya sedang mempertimbangkan masa depan film, yang saya yakini dengan cepat mengikuti cara teater tradisional; berkontraksi, menjadi ceruk, dan keluar dari arus utama.
Ya, saya memperkirakan era film beranggaran besar akan berakhir, dan Hollywood tidak lagi ada sebagai lokasi terpusat yang megah untuk industri film dan televisi. Segera. Dengan apa kita akan menggantikan bentuk media ini? Video game. Mewah katamu. Itu tidak akan pernah terjadi. Video game adalah kartun dan pejalan kaki, bukan bentuk seni sejati seperti film. Tapi apa yang terjadi jika video game menjadi lebih nyata daripada film? Skenario bermain peran realitas virtual suatu hari nanti mungkin dapat meniru semua indra kita dan menipu peserta yang paling tajam untuk mengacaukannya dengan kenyataan. Apapun kenyataannya.
Dalam VR hipotetis ini, kami adalah peserta aktif, bukan pengamat pasif. Kecerdasan buatan akan menyesuaikan diri untuk mengakomodasi keinginan, keputusan, kreasi dan interaksi individu kita. Di masa depan, mungkin, kita semua akan menjadi penulis, sutradara, dan aktor dalam perjalanan petualangan improvisasi epik kita sendiri. Teknologi ini, jika membuahkan hasil, akan menjadikan film usang sebagai media pilihan untuk kebutuhan hiburan kita. Tetapi pertanyaannya adalah, apa yang akan terjadi pada penulis, sutradara, dan aktor?
Untuk menjawabnya, saya ambil contoh teater lokal bernama Improv West, di mana saya telah mengambil beberapa pertunjukan langsung. Ketika saya berada di antara penonton, saya memperhatikan siapa yang duduk di sekitar saya, dan menemukan bahwa sebagian besar orang yang menonton juga adalah artis, siswa sekolah improvisasi, atau keluarga dan teman artis dan siswa. Beberapa orang di sana tidak terlibat dalam komunitas improvisasi komedi dalam kapasitas tertentu.
Akhirnya, bahkan video game mungkin tidak membutuhkan penulis. Kecerdasan buatan mungkin dapat beradaptasi dengan keinginan dan kebutuhan unik kita secara real time, membuat setiap perjalanan ke simulasi realitas menjadi unik dan baru. Tentu akan ada banyak film dan film dan produksi panggung antara sekarang dan masa depan hipotetis ini yang mengalami kesuksesan, tetapi semua bukti menunjukkan bahwa hal-hal yang bergerak menuju masyarakat umum bukan menjadi konsumen media artistik tetapi pencipta itu sendiri. Jadi jika Anda berada di Hollywood dan memiliki impian besar, saya sarankan Anda menghasilkan jutaan dan menjadi terkenal secepat mungkin, karena di masa depan, kita semua adalah selebriti.